1

Welcome to My Blog Gladys Suwandi

Jumat, 21 Februari 2014

Rumah Adat Maluku


Jika anda memasuki daerah di Maluku, salah satu hal yang segera nampak menonjol adalah satu bangunan yang berbeda dengan rumah lain. Bangunan ini biasanya berukuran lebih besar, dibangun dengan bahan-bahan yang lebih baik, dan dihias dengan lebih banyak ornamen.Karena itu, bangunan tersebut merupakan landmark Maluku.Di Maluku, disebut sebagai “Baileo”, secara harafiah berarti “balai”.Warga Maluku menggunakan istilah “baileo”,karena memang baileo digunakan sebagai “balaibersama” untuk membahas masalah yang mereka hadapi dan mengupayakan pemecahannya.
BatuPamali, sebuah batu besar tempat meletakkan sesaji di muka pintu sebuah bangunan di Maluku merupakan tanda bahwa bangunan tersebut adalah Balai Adat. Baileo inilah yang menjadi bangunan induk Anjungan.Sembilan tiang di bagian depan dan belakang, serta lima tiang di sisi kiri dan kanan merupakan lambing Siwa Lima, simbol persatuan Maluku.
Baileo sebagai bangunan induk tidak berdinding.Adapula baileo yang lantainya di atas semen dan baileo yang lantainya rata dengan tanah.Baileo yang paling lazim dan khas adalah yang lantainya dibangun di atas tiang.Jumlah tiangnya melambangkan jumlah klen-klen yang ada didesa tersebut.Baileo tidak berdinding agar roh-roh nenek moyang mereka bebas masuk keluar.Baileo dibuat tinggi dimaksudkan agar kedudukan tempat bersemayam roh-roh nenek moyang lebih tinggi dari tempat berdiri rakyat di desa.Selain itu rakyat akan tahu permusyawaratan berlangsung dari luar ke dalam dan dari bawah keatas.
Baileo yang ada di Taman Mini Indonesia Indah adalah bentuk baileo yang terakhir atau yang baru yang melambangkan persatuan antara dua klenbesar di Maluku yaitu PataSiwa dan Pata Lima.Hal ini melambangkan jumlah pada tiang baileo di bagian depan dan belakang berjumlah 9(siwa) dan samping kiri dan kanan berjumlah 5(lima).
Siwa lima bagi masyarakat dari Maluku mempunyai arti yang mendalam yaitu: Kita semua adalah punya dan menjadi lambing kesatuan dan persatuan daerah Maluku.

Sumber :  http://arvyndilawijaya.wordpress.com/2013/03/19/kebudayaan-maluku-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar